PEMBODOHAN YANG BAHAGIA
Nurfadillah Anton-HTN 18 |
Kaum perempuan yang amnesia akan
berfikir, mereka tidak sadar bahwa
tindakan mereka
untuk mempercantik diri merupakan salah satu bentuk kesengsaraan perempuan,
mereka cantik untuk siapa? Pastinya untuk laki-laki. Lantas kaum perempuan
dapat apa? Pujian? Pujian bukan berarti tolak ukur kecantikan. Selain memenuhi
kantong mata lelaki dengan polesan cantik diwajahmu, ini juga memperkaya dan
mengsukseskan produk kapitalis. Kebutuhan perempuan untuk kaum kapitalis,
begitu lah yang terjadi di era 4.0 ini. Kelemahan kaum perempuan ada pada
telinganya, apabila mereka dituntun dengan retorika cinta, mereka pasti
merasakan kebahagiaan diatas segalanya. Selalu saja perempuan dikatakan lemah,
cengeng dan cepat baper, serta paling parah lagi perempuan dianggap dialah
penyebab dari reproduksi anak tanpa ikatan suci itu yang menyebabkan kodrat
dalam rekontruksi masyarakat perempuan itu dianggap sampah, katakan saja bahwa
perempuan itu penyebabnya, kira-kira seperti itu yahh.
Ini suatu pembodohan yang sangat
dihinakan, perempuan merasa bahagia jika dilirik kaum laki-laki tanpa mereka
sadari laki-laki melirik kalian karena produk kecantikan yang kalian pakai,
buat apa cantik kalau nyatanya laki-laki tidak puas dengan 1 wanita, buat apa
cantik kalau nyatanya laki-laki pembohong, laki-laki yang sejujurnya yang tidak
pernah membohongimu adalah ayahmu. Berhenti bahagia jika itu mengsensarakan
kalian. Betapa teraniayanya kaum perempuan ini, lain lagi jika mereka sudah
berumah tangga, mereka hanya didomestikkan pada sumur, dapur dan kasur bahkan
juga kadang mereka dianggap sebagai pemenuhan seksualitas bahkan istripun bisa
menjadi budak. Sifat bodoh jangan dipelihara, seharusnya prinsip ini ditanamkan
seorang perempuan. Kebanyakan perempuan hancur karena perasaan, jangan kau
gadaikan mutiaramu dengan senjata busuk yang dibungkus dengan kata-kata cinta.
Pembodohan namun terasa bahagia.
perempuan yang bodoh adalah ketika dalam keadaan bahagia namun kita tidak tahu
bahwa kita di bodohi oleh kecantikan dan lupa akan derajat perempuan. Itulah
yang bisa saya defenisikan tentang kebodohan perempuan untuk mempercantik diri
namun lupa akan nalar kritisnya. Ingat bahwa tuhan menciptakan khalifah dan di
berikan akal untuk menalar. Jangan kotori akal mu dengan kebodohan formalitas
kecantikan kapitalis. Jika warna putih di lambangkan dengan kesucian, dan
perempuan di lambangkan dengan perasaan, maka saya mengatakan bahwa kita adalah
khalifah yang bisa lebih kuat di banding laki-laki dan bisa lebih haram dari pada minuman khamar.
Cinta harus berbanding lurus dengan
nalar kritis, melawan juga harus menawan. Jangan selalu mau dihinakan dengan
perasaan yang mewakili. Bolehkah
perempuan bertindak sebagaimana novel yang berjudul AKU LUPA BAHWA AKU
PEREMPUAN?, novel ini lepas dari kata pembodohan.
Penulis : Nurfadilah Anton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar